google-site-verification=5v3yF3hvRUPo-DuRqxVbw2ex6-AD-XqoTKs8dF_pSeQ 8 Novel Terlaris Tahun 2023 Berdasarkan Data Penjualan Berbagai Toko Buku di Indonesia - UNU KALBAR PRESS
8 Novel Terlaris Tahun 2023 Berdasarkan Data Penjualan  Berbagai Toko Buku di Indonesia

8 Novel Terlaris Tahun 2023 Berdasarkan Data Penjualan Berbagai Toko Buku di Indonesia


Sebentar lagi tahun 2023 akan berakhir dan segera berganti dengan tahun baru, 2024. Sepanjang tahun 2023 banyak novel terbit. Di antara banyak novel itu ada 8 novel terbilang laris. Hal ini berdasarkan data penjualan berbagai buku di Indonesia. Berikut ini 8 novel terlaris sepanjang tahun 2023:

 1. Laut Bercerita oleh oleh Leila S. Chudri

 2. Home Sweet Loan oleh Skysphire

 3. Cantik Itu Luka oleh Eka Kurniawan

 4. Orang-Orang Biasa oleh Andrea Hirata

 5. Things Left Behind: Hal-Hal yang Kita Pelajari dari Mereka yang Telah Tiada oleh Kim Sae Byul dan Jeon Ae Won

6. Pulang oleh Leila S. Chudori

 7. Malioboro At Midnight oleh Skysphire

8. Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi oleh Tere Liye

Sinopsis

1. Laut Bercerita oleh oleh Leila S. Chudri

Novel ini berkisah tentang hilangnya 13 aktivis mahasiswa yang masih diselimuti misteri. Cerita bermula dari Asmara Jati, adik salah satu aktivis yang hilang, Bill Raut. Asmara Jati bertekad  mencari tahu apa yang terjadi pada adiknya.  Ia tergabung dalam tim komisi orang hilang yang dipimpin  Aswin Pradhana.  Tim Komisi Orang Hilang melakukan berbagai upaya untuk mencari jejak para aktivis yang hilang tersebut.


Mereka menyelidiki pernyataan para pengungsi yang kembali, menyelidiki kasus-kasus terkait aktivis yang hilang, dan bahkan melakukan penyelidikan di luar negeri. Dalam perjalanannya, Asmara Jati bertemu dengan berbagai orang yang terkait dengan hilangnya adiknya. Ia bertemu dengan teman-teman kakaknya, keluarga korban, bahkan mereka yang terlibat dalam penculikan aktivis tersebut.

Asmara Jati mulai memahami apa yang menimpa adiknya melalui berbagai orang yang ditemuinya. Ia mengetahui bahwa para aktivis tersebut telah diculik  dan disiksa secara brutal oleh pasukan negara. Mereka kemudian dibuang ke laut atau dikubur secara diam-diam.

Novel ini adalah novel yang penuh atmosfer dan penuh pemikiran. Novel ini berhasil menggambarkan kekejaman dan penindasan yang dialami  aktivis mahasiswa pada masa Orde Baru. Novel ini juga menginspirasi pembaca untuk merenungkan  masa lalu  kelam mereka dan  terus memperjuangkan keadilan.

2. Home Sweet Loan oleh Skysphire

Novel Home Sweet Loan mengisahkan tentang perjuangan empat orang sahabat dari latar belakang yang berbeda untuk mewujudkan impian memiliki rumah.

Tanisha, seorang ibu satu anak, bermimpi memiliki rumah yang layak untuk keluarganya. Kamamiya, seorang selebgram, ingin memiliki apartemen mewah untuk meningkatkan gengsinya. Kaluna, seorang perempuan pekerja keras, ingin memiliki rumah untuk memulai keluarga bersama kekasihnya. Danan, seorang pria pekerja teknologi, ingin memiliki rumah untuk pensiun dengan tenang.


Keempat sahabat ini menghadapi berbagai tantangan dalam mewujudkan impian mereka, mulai dari harga rumah yang mahal, tingginya biaya KPR, hingga persaingan yang ketat di pasar properti. Namun, mereka tidak menyerah dan terus berjuang untuk meraih impian mereka.

Dalam perjalanannya, mereka belajar banyak hal tentang arti persahabatan, cinta, dan keluarga. Mereka juga belajar tentang pentingnya perjuangan dan kerja keras untuk meraih impian.

Home Sweet Loan adalah novel yang realistis dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Novel ini berhasil menggambarkan perjuangan generasi muda Indonesia untuk memiliki rumah di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Novel ini juga mengajak pembaca untuk merenungkan kembali arti penting rumah dan keluarga.

3. Cantik Itu Luka oleh Eka Kurniawan

Dalam novel "Cantik Itu Luka" karya Eka Kurniawan, pembaca dihadapkan pada dunia yang dipenuhi ironi dan tragedi. Cerita ini menyorot Dewi Ayu, seorang wanita yang dilimpahi kecantikan yang memukau. Namun, kecantikan itu bukan berkah baginya, melainkan kutukan.


Pada masa penjajahan Jepang, Dewi Ayu menjadi tawanan dan dipaksa menjadi pelacur. Trauma dan penderitaan ini mengejarinya hingga masa kemerdekaan. Dia tetap terjebak dalam dunia prostitusi, menjadi pelacur terkenal di kota kelahirannya, Halimunda. Meskipun diincar oleh banyak pria karena kecantikannya, tidak ada yang benar-benar mencintainya.

Kesengsaraan Dewi Ayu tak berakhir di situ. Anak perempuannya dari berbagai ayah mewarisi tidak hanya kecantikannya, tetapi juga kutukan serupa, yaitu tidak pernah menemukan cinta sejati dan mengalami patah hati berulang kali.

Anak keempat Dewi Ayu, Si Cantik, tidak seindah kakak-kakaknya. Dia dianggap sebagai sosok terjelek di Halimunda, mungkin di seluruh dunia. Ironisnya, dia mendapat kutukan paling kejam: tidak pernah dicintai dan bahkan tidak pernah menikah.

Novel "Cantik Itu Luka" bukan sekadar mengisahkan tentang kecantikan dan penderitaan. Eka Kurniawan juga menjelajahi tema-tema eksploitasi perempuan, kekerasan, dan trauma antar generasi. Melalui narasinya yang menggugah, novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna sejati dari kecantikan dan dampaknya dalam kehidupan.

4. Orang-Orang Biasa oleh Andrea Hirata

Novel ``Orang Biasa'' karya Andrea Hirata mengingatkan kita pada Pulau Belitung yang meski indah, namun memiliki keterbatasan dalam beberapa hal.  Kali ini fokus ceritanya bukan pada anak-anak sekolah seperti dalam "Laskar Pelangi", melainkan pada sepuluh sahabat dewasa yang menghadapi kesulitan hidup yang tak terduga.


Kelompok pertemanan ini, termasuk seorang tukang kayu, penjual kue, penenun, dan sopir,  menjalani kehidupan sederhana namun memiliki persahabatan yang kuat. Ketika impian  salah satu anak temannya, Aini, untuk menjadi dokter terancam oleh keterbatasan sumber daya, sepuluh sahabat ini menyusun rencana berani untuk mewujudkan impian Aini melalui perampokan.

Mereka juga berencana merampok bukan bank atau toko emas, melainkan rumah  saudagar terkenal yang mereka yakini memiliki kekayaan besar. Meskipun rencananya dibatasi oleh pengetahuan dan keterampilan  sederhana, tekadnya untuk membantu Aini tidak tergoyahkan.

Perampokan ini penuh dengan kegembiraan dan kekonyolan, karena mereka kurang pengalaman dan persiapan yang matang serta dihadapkan pada situasi yang tidak terduga dan menarik. Namun, terlepas dari humor dan keseriusannya, novel ini juga mengedepankan rasa kemanusiaan dan kuatnya persahabatan  di antara mereka.

"Orang Biasa" tidak hanya berkisah tentang sukses atau tidaknya suatu perampokan, namun juga  berani keluar dari zona nyaman untuk mengejar impiannya, menunjukkan solidaritas, saling membantu, dan menemukan harga diri di tengah keterbatasan. Andrea Hirata menggunakan gaya penulisannya yang unik untuk menceritakan kisah-kisah yang memotivasi dan menyentuh hati tentang orang-orang biasa yang melakukan hal-hal luar biasa. Apa akibat perampokannya, dan bagaimana cita-cita Aini  menjadi dokter akhirnya menjadi kenyataan? Jawabannya ada pada novel Orang Biasa ini.

5. Things Left Behind: Hal-Hal yang Kita Pelajari dari Mereka yang Telah Tiada oleh Kim Sae Byul dan Jeon Ae Won

Dalam buku "Things Left Behind: Hal-Hal yang Kita Pelajari dari Mereka yang Telah Tiada" karya Kim Sae Byul dan Jeon Ae Won, pembaca diajak untuk memasuki dunia yang berbeda di mana Kim Sae Byul bekerja sebagai pengurus barang-barang peninggalan orang yang telah meninggal. Kisah-kisah yang dibagikan bukan sekadar tentang penyusunan inventaris barang, tetapi juga merupakan jendela ke kehidupan yang telah berlalu.


Kita diperkenalkan dengan kisah Yoona, seorang gadis muda yang mengakhiri hidupnya karena tidak sanggup menanggung kesepian dan tekanan sosial. Dalam memeriksa pakaian dan barang-barang pribadinya, Sae Byul menemukan sehelai kertas dengan tulisan, "Jika ada yang membaca ini, tolong sampaikan pada dunia, aku sama sekali tidak bermaksud pergi." Kalimat singkat ini sangat mengena dan mengingatkan kita bahwa tidak semua penderitaan dan luka terlihat jelas.

Ada juga kisah tentang Hyun-soo, seorang lelaki tua yang meninggal dalam kesendiriannya. Rumahnya kacau, dipenuhi oleh buku-buku dan peralatan lukis, namun tidak terdapat barang mewah atau tanda keberadaan keluarga. Satu-satunya barang yang ditinggalkan adalah sebuah kuas tua dan lukisan pemandangan laut, seolah menyimpan kerinduan pada sesuatu yang tidak pernah terpenuhi.

Melalui benda-benda peninggalan ini, Sae Byul dapat merangkai fragmen-fragmen kehidupan, termasuk kisah cinta yang tidak terungkap, impian yang tak terwujud, dan penyesalan yang datang terlambat. Dari situ, ia belajar tentang kesepian yang merusak, pentingnya hubungan dan komunikasi, dan betapa berharganya setiap detik hidup yang kita miliki.

"Things Left Behind" bukan hanya kumpulan cerita sedih, tetapi juga merupakan pengingat bagi kita untuk menghargai hidup, membina hubungan yang kuat, dan memberikan pesan positif, karena barang-barang yang kita tinggalkan mungkin akan menjadi cerita tentang kita di masa depan. Buku ini mengundang kita untuk merenung tentang kehidupan, kematian, dan hal-hal yang benar-benar berarti dalam hidup ini. 

 6. Pulang oleh Leila S. Chudori

"Pulang," yang ditulis oleh Leila S. Chudori, memperkenalkan generasi kedua para eksil politik dari masa Orde Baru. Fokus cerita tidak lagi pada kisah tragis orang tua yang terpisahkan dari tanah air, melainkan pada Lintang Utara, anak Dimas Suryo yang tumbuh besar di Prancis. Pulang di sini menjadi konsep yang asing, dipenuhi dengan bayangan, rasa ingin tahu, dan kekhawatiran.


Lintang, seorang gadis Sorbonne yang memiliki jiwa modern, melakukan perjalanan ke Indonesia untuk menyelesaikan tugas akhir kuliahnya. Di sana, ia dihadapkan pada realitas sejarah keluarganya dan tanah air yang tak pernah dipelajarinya di sekolah. Ia bertemu dengan Surti Anandari, ibu Dimas, dan Alam, anak bungsu Surti yang aktif dalam gerakan reformasi Mei 1998.

Pertemuan dengan Alam tidak hanya menyatukan hubungan keluarga, tetapi juga memicu minat Lintang terhadap dunia yang sebelumnya hanya ia baca dalam buku-buku. Alam dan teman-temannya membicarakan topik-topik seperti komunisme, keadilan, dan reformasi dengan semangat, hal yang kontras dengan kehidupan nyaman dan tanpa kecenderungan politis Lintang di Paris.

Novel ini lebih dari sekadar cerita tentang adaptasi budaya dan pencarian jati diri. "Pulang" menjadi jembatan bagi Lintang untuk memahami masa lalu keluarganya yang penuh konflik, tragedi yang dialami para pengasing, dan sejarah Orde Baru yang melanggar rasa keadilan.

Melalui interaksi dengan Alam dan keluarga besarnya, Lintang mulai melihat sisi lain Indonesia, melewati pandangan wisata yang eksotis dan gambaran media. Ia dihadapkan pada realitas kemiskinan, kesenjangan sosial, dan perjuangan aktivis di bawah kekuasaan yang menguasai.

"Pulang" bukan sekadar kisah tentang kembali ke tanah air, tetapi menggali akar-akarnya, menemukan identitas, dan membuka mata pada realitas sejarah. Novel ini mengajak pembaca untuk memahami, merenungkan, dan mungkin berdialog tentang luka masa lalu dan harapan masa depan Indonesia.

Apakah Lintang akan menemukan jawaban atas teka-teki jati dirinya? Bagaimanakah ia menyikapi trauma keluarga dan realitas sosial di Indonesia? Temukan jawabannya dalam "Pulang" karya Leila S. Chudori. 

7. Malioboro At Midnight oleh Skysphire

Malioboro at Midnight adalah novel yang ditulis oleh Skysire dan diterbitkan tahun 2023. Kisahnya berkisar pada Malioboro Hart, seorang pria muda yang bekerja sebagai bartender di sebuah kafe di Malioboro, Yogyakarta. Suatu malam, Malioboro bertabrakan dengan pintu apartemen tetangganya, Ser Nighita, dan pertemuan ini mengubah hidup keduanya.


Serana adalah seorang wanita cantik dan misterius yang bekerja sebagai pengacara. Masa lalunya yang kelam telah membuatnya menutup diri dari orang lain, dan Malioboro menjadi orang pertama yang berhasil menyentuh hatinya.

Pada awalnya, hubungan mereka sebatas bertetangga. Namun, seiring waktu, mereka mulai saling jatuh cinta. Namun, hubungan mereka tidak berjalan mulus. Malioboro masih belum bisa move on dari mantan pacarnya, sementara Serana masih belum bisa membuka diri sepenuhnya.

Di tengah perjuangan mereka untuk bersama, Malioro dan Serana juga menghadapi berbagai tantangan. Malioboro harus menghadapi masa lalunya yang kelam, sementara Serana harus menerima kenyataan bahwa masa lalunya tidak bisa diubah.

Malioboro at Midnight adalah sebuah novel romantis yang dipenuhi dengan drama dan misteri. Novel ini mengeksplorasi tema cinta, kehilangan, dan pencarian jati diri. Novel ini juga memberikan gambaran yang kaya akan budaya dan sejarah kehidupan di Yogyakarta.

Novel ini mendapat sambutan positif dari para kritikus dan pembaca. Malioboro at Midnight berhasil meraih penghargaan Novel Terbaik di Festival Literasi Indonesia 2023. 

8. Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi oleh Tere Liye

Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi ialah novel ciptaan Tere Liye yang diluncurkan pada tahun 2016. Ceritanya tentang Kevin, seorang pria yang senantiasa menghadapi kegagalan dalam urusan cinta. Ia terus jatuh cinta pada wanita yang salah dan selalu berakhir dengan patah hati.


Suatu ketika, Kevin bertemu dengan Nara, seorang wanita yang berbeda dari yang pernah ia temui sebelumnya. Nara ceria, optimis, dan penuh cinta. Kevin merasakan bahwa Nara adalah wanita yang pas baginya.

Tetapi, hubungan mereka tersendat. Kevin masih terikat pada masa lalunya, dan hati Nara belum bisa terbuka sepenuhnya. Mereka harus melalui perjuangan untuk mewujudkan cinta mereka.

Dalam perjuangan mereka, Kevin dan Nara juga dihadapkan pada tantangan lain. Kevin harus menghadapi mantan pacarnya yang masih mencintainya, dan Nara harus menghadapi kenyataan bahwa ia menderita penyakit yang mengancam nyawanya.

Novel ini merupakan sebuah novel romantis penuh dengan drama dan perjuangan. Novel ini mengeksplorasi tema cinta, kehilangan, dan harapan. Selain itu, novel ini berhasil menggambarkan kehidupan manusia yang mempertaruhkan segala sesuatu.

Novel ini meraih sambutan positif dari para kritikus dan pembaca. Novel ini sukses meraih predikat Novel Terlaris di Indonesia pada tahun 2016.


Rosadi Jamani

 

Share with your friends