Rosadi Jamani |
Rosadi Jamani, Dosen Fakultas Ekonomi UNU Kalimantan Barat
Mulai ramai orang membicarakan kenaikan nilai
rupiah terhadap dolar. Data terakhir menunjukkan bahwa rupiah telah mencapai
Rp16.100 per dolar AS, mencatat kenaikan tertinggi dalam 20 tahun terakhir.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap berbagai sektor ekonomi di
Indonesia.
Kenaikan nilai dolar ini dipicu oleh beberapa
faktor, di antaranya:
- Kebijakan Moneter Ketat Bank Sentral AS (The
Fed): The Fed menaikkan suku bunga acuan, yang mengakibatkan meningkatnya
permintaan dolar AS untuk impor barang dan jasa. Kebijakan ini mempengaruhi
nilai tukar rupiah terhadap dolar
Melemahnya Sentimen Investor Terhadap Ekonomi
Global: Ketidakpastian ekonomi global dan perubahan sentimen investor dapat
mempengaruhi nilai tukar mata uang. Saat sentimen investor melemah, mereka
cenderung mencari aset yang dianggap lebih aman, termasuk dolar AS. Hal ini
juga berdampak pada melemahnya rupiah.
Pemerintah perlu memantau situasi ini dengan
cermat dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas
ekonomi Indonesia di tengah fluktuasi nilai tukar mata uang global
Dampak Kenaikan Dolar Terhadap Sektor Ekonomi
A. Sektor Impor
Kenaikan dolar secara langsung berdampak pada
sektor impor, karena harga barang dan jasa impor akan menjadi lebih mahal. Hal
ini dapat memicu inflasi, di mana harga barang dan jasa secara umum mengalami
kenaikan
Dampak inflasi ini juga dapat mengganggu
sektor industri yang bergantung pada bahan baku impor. Kenaikan harga bahan
baku impor dapat meningkatkan biaya produksi dan menekan profitabilitas
industri. Hal ini berpotensi menghambat pertumbuhan sektor industri dan bahkan
dapat menyebabkan PHK bagi para pekerja
B. Sektor Ekspor
Di sisi lain, kenaikan dolar dapat memberikan
keuntungan bagi sektor ekspor
Peningkatan ekspor dapat berdampak positif
pada pendapatan ekspor dan menguatkan neraca perdagangan Indonesia. Hal ini
dapat membantu meningkatkan cadangan devisa negara dan mendukung stabilitas
ekonomi secara keseluruhan.
C. Sektor Keuangan
Kenaikan dolar juga berdampak pada sektor
keuangan, khususnya perbankan. Bank-bank yang memiliki eksposur tinggi terhadap
mata uang asing, seperti dolar AS, akan mengalami kerugian nilai tukar
Sebagai respons terhadap kenaikan dolar, Bank
Indonesia (BI) kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan. Kenaikan suku bunga
acuan bertujuan untuk menarik kembali modal asing dan menstabilkan nilai tukar
rupiah. Namun, kenaikan suku bunga acuan juga dapat memperlambat pertumbuhan
ekonomi, karena dapat meningkatkan biaya pinjaman bagi perusahaan dan konsumen.
D. Sektor Pariwisata
Kenaikan dolar dapat memberikan keuntungan
bagi sektor pariwisata Indonesia. Ketika nilai tukar rupiah melemah, wisatawan
mancanegara akan mendapatkan keuntungan karena biaya wisata di Indonesia
menjadi lebih murah. Hal ini dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara
yang berkunjung ke Indonesia dan mendorong peningkatan pendapatan dari sektor
pariwisata
Implikasi Kenaikan Dolar Terhadap Kebijakan
Pemerintah
Kenaikan dolar menuntut pemerintah untuk
mengambil langkah-langkah strategis untuk meminimalkan dampak negatifnya
terhadap ekonomi Indonesia. Berikut beberapa kebijakan yang dapat diambil
pemerintah:
A. Kebijakan Fiskal
Pemerintah dapat melakukan penyesuaian
terhadap anggaran negara untuk mengantisipasi dampak inflasi dan pelemahan
nilai tukar rupiah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengalokasikan dana untuk
subsidi bagi sektor-sektor yang terdampak, seperti sektor industri dan sektor
rumah tangga
B. Kebijakan Moneter
BI dapat melakukan intervensi di pasar valas
untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Hal ini dapat dilakukan dengan membeli
rupiah di pasar dan menjual dolar AS. BI juga dapat menaikkan suku bunga acuan
untuk menarik kembali modal asing dan menstabilkan nilai tukar rupiah
C. Kebijakan Perdagangan
Pemerintah dapat menerapkan kebijakan
pembatasan impor untuk mengurangi permintaan dolar AS dan menstabilkan nilai
tukar rupiah. Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan promosi ekspor untuk
meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia dan mendorong peningkatan
volume ekspor lebih tinggi
Untuk Rakyat Kecil
Rakyat kecil biasanya ikut merasakan pukulan
ekonomi bila dolar naik
- Perlindungan Sosial: Pemerintah dapat
menginisiasi program perlindungan sosial untuk melindungi kelompok miskin dan
rentan. Ini termasuk bantuan tunai langsung (BLT) dan program-program lain yang
membantu menjaga daya beli masyarakat
- Dukungan Terhadap UMKM: Kebijakan
makroprudensial dapat diarahkan untuk mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia
usaha, terutama pada sektor-sektor prioritas. Ini akan membantu UMKM dan sektor
riil dalam menghadapi dampak kenaikan nilai dolar
- Digitalisasi Sistem Pembayaran: Perluasan
inklusi ekonomi dan keuangan digital, khususnya pada sektor riil dan UMKM,
dapat dilakukan melalui percepatan digitalisasi sistem pembayaran
- Kerja Sama Bilateral Currency Swap
Arrangement (BCSA): BI dapat memperluas kerja sama dengan negara-negara mitra
melalui BCSA untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar
Kesimpulan dan Saran
Kenaikan dolar memiliki dampak yang kompleks
terhadap berbagai sektor ekonomi di Indonesia. Dampak positifnya dapat
dimaksimalkan. Sedangkan dampak negatifnya perlu diantisipasi dan diminimalkan
melalui kebijakan yang tepat dari pemerintah.
Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah
strategis dan terkoordinasi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meminimalkan
dampak negatif dari kenaikan dolar. Diperlukan kerjasama dari berbagai pihak,
baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat atau rakyat kecil untuk menghadapi situasi ini
dengan penuh optimisme dan ketangguhan.
Referensi
AMIR, A.
(2022). STRATEGI INTERNASIONALISASI MATA UANG TIONGKOK MELALUI SKEMA
BILATERAL (Studi Kasus:
BNPB.
(2007). No Title Что значит термин Христанские ценности. Pravoslavie.Ru,
891.
Coibion,
O., & Gorodnichenko, Y. (2013). Is the Phillips Curve Alive and Well
After All ? Inflation Expectations. 1–43.
Dewi, N.
K. T. C. (2024). Tembus Rp 16.000, Ini Penyebab Fluktuasi Nilai Tukar
Rupiah Atas Dolar AS pada Libur Lebaran.
https://bisnis.tempo.co/read/1856141/tembus-rp-16-000-ini-penyebab-fluktuasi-nilai-tukar-rupiah-atas-dolar-as-pada-libur-lebaran
Ekspor,
N., & Impor, N. (2024). Kurs , Nilai Ekspor , dan Cadangan Devisa di
Indonesia ( Tinjauan Empiris Tahun 2013 – 2022 ). 9(Februari),
102–114.
Ernayani,
R., Asnawi, M. I., Lumentah, N. R., Moridu, I., & Lestari, W. (2023).
Literature Review: Prospek Peningkatan Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan
dan Return Saham. Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING),
6(2), 1168–1180. https://doi.org/10.31539/costing.v6i2.4906
Firdausya,
L. Z., & Ompusunggu, D. P. (2023). Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm)
Di Era Digital Abad 21. Tali Jagad Journal, 1(1), 16–20.
Hasnawi,
M. I., Eka, A. P. B., Nafiah, Z., Dulame, I. M., & Tahirs, J. P. (2023).
Analisis Pengaruh Kurs Rupiah dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan: Literature Review Manajemen Keuangan. Journal of Economic,
Bussines and Accounting (COSTING), 7(1), 2488–2494.
https://doi.org/10.31539/costing.v7i1.6111
Murtikaningtyas,
N. G., & Soebagiyo, M. E. D. (2021). Analisis Kebijakan Moneter Dan
Produk Domestik Bruto Terhadap Penanaman Modal Asing Di Indonesia.
https://eprints.ums.ac.id/id/eprint/90947%0Ahttps://eprints.ums.ac.id/90947/25/NASKAH
PUBLIKASI noviola %282%29.pdf
Patriani,
I., Kunci, K., Impor, E., & Masyarakat, K. (2019). PERAN PEMERINTAH
INDONESIA DALAM PERDAGANGAN EKSPOR – IMPOR BARANG DI WILAYAH PERBATASAN ARUK
SAMBAS TAHUN 2019. 357–372.
Samsudin,
A., Nirawati, L., Rahman, S. R., Faradita, R. A., Ridha, H. F. Z., &
Akromah, S. (2023). Analisis Mengelola Eksposur Transaksi Menggunakan Teknik
Hedging Pada Perusahaan Multinasional. El-Mal: Jurnal Kajian Ekonomi &
Bisnis Islam, 4(6), 1608–1614.
https://doi.org/10.47467/elmal.v4i6.3052
Sari,
R., & Kuntadi, C. (2023). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Defisit
Anggaran : Nilai Tukar Rupiah, Pertumbuhan Ekonomi, Utang Luar Negeri, dan
Harga Minyak Dunia. Jimr Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 4(3),
357–362. https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
Silalahi,
W., Felicia, E., & Siregar, N. (2023). KESIAPAN INDONESIA DALAM
MENGHADAPI RESESI GLOBAL Perekonomian dunia tengah mengalami gejolak-gejolak
inflasi sebagaimana diungkapkan oleh Hiroshi Watanebe selaku Presiden
Institure for International Monetary Affairs . Menurut dan pangan . Rusia ,
sebagai. 1(2), 129–136.
Sitepu,
R. K. K. (2023). Kajian Kebijakan Ekonomi Makro Dan Pokok-Pokok Kebijakan
Fiskal Tahun Anggaran 2023.
https://repository.uisu.ac.id/bitstream/123456789/2624/1/02_Kem-PPKF.pdf
Sutanto,
C. (2021). Literature Review: Pengaruh Inflasi Dan Leverage Terhadap
Profitabilitas Dan Return Saham. Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 2(5),
589–603. https://doi.org/10.31933/jimt.v2i5.567
Sutrisno,
Dambe, D. N., Cakranegara, P. A., Anwar, Muh. Abduh., & Siddiqa, H.
(2023). Literature Review: Analisis Pengaruh Inflasi Dan Leverage Terhadap
Return Saham Di Perusahaan. Management Studies and Entrepreneurship Journal,
4(1), 154–161. http://journal.yrpipku.com/index.php/msej
Tahliani,
H. (2020). Tantangan perbankan Syariah Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Madani
Syariah, 3(2), 92–113. file:///D:/zinggris literatur/TANTANGAN
PERBANKAN SYARIAH.pdf
Timorria,
I. F. (2024). Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar As Hari ini, Data Inflasi
Jadi Katalis. Market.Bisnis.Com.
https://market.bisnis.com/read/20221201/93/1604006/nilai-tukar-rupiah-terhadap-dolar-as-hari-ini-data-inflasi-jadi-katalis
Wahyuni,
M. (2013). ISSN 2303-017 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR
KAPAS DI PROVINSI BALI 1994-2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana , Bali , Indonesia Globalisasi yang terjadi pada saat ini memberikan
dampak pada banyak sektor . Salah satu dampak. 1, 716–743.
Wijoyo,
H., Vensuri, H., Widiyanti, Denok, Sunarsi., Haudi, Prasada, D., Kristianti,
Lily, S., Luffti, A. M., Rizka, I., Akbar, & Musnaini. (2020). Buku
Digitaslisasi UMKM.
https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf