google-site-verification=5v3yF3hvRUPo-DuRqxVbw2ex6-AD-XqoTKs8dF_pSeQ Dampak dan Implikasi Kenaikan Dolar Tembus Rp16.100 terhadap Ekonomi Indonesia - UNU KALBAR PRESS
Dampak dan Implikasi Kenaikan Dolar Tembus Rp16.100 terhadap Ekonomi Indonesia

Dampak dan Implikasi Kenaikan Dolar Tembus Rp16.100 terhadap Ekonomi Indonesia

 

Rosadi Jamani

Rosadi Jamani, Dosen Fakultas Ekonomi UNU Kalimantan Barat

Pendahuluan

Mulai ramai orang membicarakan kenaikan nilai rupiah terhadap dolar. Data terakhir menunjukkan bahwa rupiah telah mencapai Rp16.100 per dolar AS, mencatat kenaikan tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap berbagai sektor ekonomi di Indonesia.

Kenaikan nilai dolar ini dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya:

- Kebijakan Moneter Ketat Bank Sentral AS (The Fed): The Fed menaikkan suku bunga acuan, yang mengakibatkan meningkatnya permintaan dolar AS untuk impor barang dan jasa. Kebijakan ini mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar (Dewi, 2024).

Melemahnya Sentimen Investor Terhadap Ekonomi Global: Ketidakpastian ekonomi global dan perubahan sentimen investor dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang. Saat sentimen investor melemah, mereka cenderung mencari aset yang dianggap lebih aman, termasuk dolar AS. Hal ini juga berdampak pada melemahnya rupiah.

Pemerintah perlu memantau situasi ini dengan cermat dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah fluktuasi nilai tukar mata uang global (Timorria, 2024)

Dampak Kenaikan Dolar Terhadap Sektor Ekonomi

A. Sektor Impor

Kenaikan dolar secara langsung berdampak pada sektor impor, karena harga barang dan jasa impor akan menjadi lebih mahal. Hal ini dapat memicu inflasi, di mana harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan (Coibion & Gorodnichenko, 2013). Inflasi yang tinggi dapat menurunkan daya beli masyarakat, sehingga konsumsi rumah tangga yang merupakan salah satu pilar utama ekonomi Indonesia dapat terhambat (Hasnawi et al., 2023) (Sutanto, 2021; Sutrisno et al., 2023)

Dampak inflasi ini juga dapat mengganggu sektor industri yang bergantung pada bahan baku impor. Kenaikan harga bahan baku impor dapat meningkatkan biaya produksi dan menekan profitabilitas industri. Hal ini berpotensi menghambat pertumbuhan sektor industri dan bahkan dapat menyebabkan PHK bagi para pekerja (BNPB, 2007).

B. Sektor Ekspor

Di sisi lain, kenaikan dolar dapat memberikan keuntungan bagi sektor ekspor (Ekspor & Impor, 2024). Ketika nilai tukar rupiah melemah, produk ekspor Indonesia menjadi lebih murah di mata pembeli luar negeri (Ekspor & Impor, 2024). Hal ini dapat meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia dan mendorong peningkatan volume ekspor (Ernayani et al., 2023).

Peningkatan ekspor dapat berdampak positif pada pendapatan ekspor dan menguatkan neraca perdagangan Indonesia. Hal ini dapat membantu meningkatkan cadangan devisa negara dan mendukung stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

C. Sektor Keuangan

Kenaikan dolar juga berdampak pada sektor keuangan, khususnya perbankan. Bank-bank yang memiliki eksposur tinggi terhadap mata uang asing, seperti dolar AS, akan mengalami kerugian nilai tukar (Samsudin et al., 2023). Hal ini dapat menekan profitabilitas bank dan berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan (Tahliani, 2020).

Sebagai respons terhadap kenaikan dolar, Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan. Kenaikan suku bunga acuan bertujuan untuk menarik kembali modal asing dan menstabilkan nilai tukar rupiah. Namun, kenaikan suku bunga acuan juga dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, karena dapat meningkatkan biaya pinjaman bagi perusahaan dan konsumen.

D. Sektor Pariwisata

Kenaikan dolar dapat memberikan keuntungan bagi sektor pariwisata Indonesia. Ketika nilai tukar rupiah melemah, wisatawan mancanegara akan mendapatkan keuntungan karena biaya wisata di Indonesia menjadi lebih murah. Hal ini dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia dan mendorong peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata (Wahyuni, 2013).

Implikasi Kenaikan Dolar Terhadap Kebijakan Pemerintah

Kenaikan dolar menuntut pemerintah untuk mengambil langkah-langkah strategis untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap ekonomi Indonesia. Berikut beberapa kebijakan yang dapat diambil pemerintah:

A. Kebijakan Fiskal

Pemerintah dapat melakukan penyesuaian terhadap anggaran negara untuk mengantisipasi dampak inflasi dan pelemahan nilai tukar rupiah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengalokasikan dana untuk subsidi bagi sektor-sektor yang terdampak, seperti sektor industri dan sektor rumah tangga (Sitepu, 2023).

B. Kebijakan Moneter

BI dapat melakukan intervensi di pasar valas untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Hal ini dapat dilakukan dengan membeli rupiah di pasar dan menjual dolar AS. BI juga dapat menaikkan suku bunga acuan untuk menarik kembali modal asing dan menstabilkan nilai tukar rupiah (Murtikaningtyas & Soebagiyo, 2021).

C. Kebijakan Perdagangan

Pemerintah dapat menerapkan kebijakan pembatasan impor untuk mengurangi permintaan dolar AS dan menstabilkan nilai tukar rupiah. Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan promosi ekspor untuk meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia dan mendorong peningkatan volume ekspor lebih tinggi (Patriani et al., 2019).

Untuk Rakyat Kecil

Rakyat kecil biasanya ikut merasakan pukulan ekonomi bila dolar naik (Sari & Kuntadi, 2023). Kebijakan pemerintah dalam menghadapi kenaikan nilai dolar yang berdampak pada rakyat kecil dapat melibatkan beberapa langkah strategis. Berikut adalah beberapa kebijakan yang dapat diambil:

- Perlindungan Sosial: Pemerintah dapat menginisiasi program perlindungan sosial untuk melindungi kelompok miskin dan rentan. Ini termasuk bantuan tunai langsung (BLT) dan program-program lain yang membantu menjaga daya beli masyarakat (Silalahi et al., 2023)

- Dukungan Terhadap UMKM: Kebijakan makroprudensial dapat diarahkan untuk mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha, terutama pada sektor-sektor prioritas. Ini akan membantu UMKM dan sektor riil dalam menghadapi dampak kenaikan nilai dolar (Firdausya & Ompusunggu, 2023).

- Digitalisasi Sistem Pembayaran: Perluasan inklusi ekonomi dan keuangan digital, khususnya pada sektor riil dan UMKM, dapat dilakukan melalui percepatan digitalisasi sistem pembayaran (Wijoyo et al., 2020).

- Kerja Sama Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA): BI dapat memperluas kerja sama dengan negara-negara mitra melalui BCSA untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar (AMIR, 2022).

Kesimpulan dan Saran

Kenaikan dolar memiliki dampak yang kompleks terhadap berbagai sektor ekonomi di Indonesia. Dampak positifnya dapat dimaksimalkan. Sedangkan dampak negatifnya perlu diantisipasi dan diminimalkan melalui kebijakan yang tepat dari pemerintah.

Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis dan terkoordinasi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meminimalkan dampak negatif dari kenaikan dolar. Diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat atau rakyat kecil untuk menghadapi situasi ini dengan penuh optimisme dan ketangguhan.

 

Referensi

AMIR, A. (2022). STRATEGI INTERNASIONALISASI MATA UANG TIONGKOK MELALUI SKEMA BILATERAL (Studi Kasus:

BNPB. (2007). No Title Что значит термин Христанские ценности. Pravoslavie.Ru, 891.

Coibion, O., & Gorodnichenko, Y. (2013). Is the Phillips Curve Alive and Well After All ? Inflation Expectations. 1–43.

Dewi, N. K. T. C. (2024). Tembus Rp 16.000, Ini Penyebab Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Atas Dolar AS pada Libur Lebaran. https://bisnis.tempo.co/read/1856141/tembus-rp-16-000-ini-penyebab-fluktuasi-nilai-tukar-rupiah-atas-dolar-as-pada-libur-lebaran

Ekspor, N., & Impor, N. (2024). Kurs , Nilai Ekspor , dan Cadangan Devisa di Indonesia ( Tinjauan Empiris Tahun 2013 – 2022 ). 9(Februari), 102–114.

Ernayani, R., Asnawi, M. I., Lumentah, N. R., Moridu, I., & Lestari, W. (2023). Literature Review: Prospek Peningkatan Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan dan Return Saham. Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING), 6(2), 1168–1180. https://doi.org/10.31539/costing.v6i2.4906

Firdausya, L. Z., & Ompusunggu, D. P. (2023). Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Di Era Digital Abad 21. Tali Jagad Journal, 1(1), 16–20.

Hasnawi, M. I., Eka, A. P. B., Nafiah, Z., Dulame, I. M., & Tahirs, J. P. (2023). Analisis Pengaruh Kurs Rupiah dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan: Literature Review Manajemen Keuangan. Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING), 7(1), 2488–2494. https://doi.org/10.31539/costing.v7i1.6111

Murtikaningtyas, N. G., & Soebagiyo, M. E. D. (2021). Analisis Kebijakan Moneter Dan Produk Domestik Bruto Terhadap Penanaman Modal Asing Di Indonesia. https://eprints.ums.ac.id/id/eprint/90947%0Ahttps://eprints.ums.ac.id/90947/25/NASKAH PUBLIKASI noviola %282%29.pdf

Patriani, I., Kunci, K., Impor, E., & Masyarakat, K. (2019). PERAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM PERDAGANGAN EKSPOR – IMPOR BARANG DI WILAYAH PERBATASAN ARUK SAMBAS TAHUN 2019. 357–372.

Samsudin, A., Nirawati, L., Rahman, S. R., Faradita, R. A., Ridha, H. F. Z., & Akromah, S. (2023). Analisis Mengelola Eksposur Transaksi Menggunakan Teknik Hedging Pada Perusahaan Multinasional. El-Mal: Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam, 4(6), 1608–1614. https://doi.org/10.47467/elmal.v4i6.3052

Sari, R., & Kuntadi, C. (2023). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Defisit Anggaran : Nilai Tukar Rupiah, Pertumbuhan Ekonomi, Utang Luar Negeri, dan Harga Minyak Dunia. Jimr Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 4(3), 357–362. https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/

Silalahi, W., Felicia, E., & Siregar, N. (2023). KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI RESESI GLOBAL Perekonomian dunia tengah mengalami gejolak-gejolak inflasi sebagaimana diungkapkan oleh Hiroshi Watanebe selaku Presiden Institure for International Monetary Affairs . Menurut dan pangan . Rusia , sebagai. 1(2), 129–136.

Sitepu, R. K. K. (2023). Kajian Kebijakan Ekonomi Makro Dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun Anggaran 2023. https://repository.uisu.ac.id/bitstream/123456789/2624/1/02_Kem-PPKF.pdf

Sutanto, C. (2021). Literature Review: Pengaruh Inflasi Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham. Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 2(5), 589–603. https://doi.org/10.31933/jimt.v2i5.567

Sutrisno, Dambe, D. N., Cakranegara, P. A., Anwar, Muh. Abduh., & Siddiqa, H. (2023). Literature Review: Analisis Pengaruh Inflasi Dan Leverage Terhadap Return Saham Di Perusahaan. Management Studies and Entrepreneurship Journal, 4(1), 154–161. http://journal.yrpipku.com/index.php/msej

Tahliani, H. (2020). Tantangan perbankan Syariah Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Madani Syariah, 3(2), 92–113. file:///D:/zinggris literatur/TANTANGAN PERBANKAN SYARIAH.pdf

Timorria, I. F. (2024). Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar As Hari ini, Data Inflasi Jadi Katalis. Market.Bisnis.Com. https://market.bisnis.com/read/20221201/93/1604006/nilai-tukar-rupiah-terhadap-dolar-as-hari-ini-data-inflasi-jadi-katalis

Wahyuni, M. (2013). ISSN 2303-017 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KAPAS DI PROVINSI BALI 1994-2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana , Bali , Indonesia Globalisasi yang terjadi pada saat ini memberikan dampak pada banyak sektor . Salah satu dampak. 1, 716–743.

Wijoyo, H., Vensuri, H., Widiyanti, Denok, Sunarsi., Haudi, Prasada, D., Kristianti, Lily, S., Luffti, A. M., Rizka, I., Akbar, & Musnaini. (2020). Buku Digitaslisasi UMKM. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf

 

 

Share with your friends